Rasulullah saw bersabda : “ Wahai kaum
wanita, apakah kamu tidak rela bila salah seorang diantara kamu hamil
dari hubungannya dengan suami, sedangkan suaminya ridho padanya, lalu
dia beroleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa yang aktif
berjihad dijalan Allah. Apabila dia merasa sakit akan melahirkan, lalu
penduduk langit dan bumi belum pernah melihat pahala yang di sediakan
buatnya,yang sangat menyenangkan pandangan mata. Dan ketika mereka
melahirkan, kemudian keluar seteguk air susu dan anaknya menetek seteguk
demi seteguk, lalu setiap tetes tegukan itu berpahala satu kebaikan.
Dan jika dia tidak tidur semalaman maka mereka memperoleh pahala seperti
pahala memerdekakan tujuh puluh budak dijalan Allah dengan penuh
keikhlasan “.

ibu hamil ikhlas
Tidak sedikit, seorang wanita yang mengalami masa kehamilan akhirnya mengalami stress yang luar biasa karena belum punya ilmunya. Apalagi dimasa-masa awal kehamilan yang seringkali agak rewel. Sering muntah-muntah, bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil, belum lagi beban yang kian
hari kian bertambah berat. Seakan-akan penderitaan itu tidak pernah ada ujungnya.
Sebaliknya, seorang wanita yang siap dengan kehamilannya, maka ia akan menikmati setiap detik
Mengapa ada perbedaan yang mencolok seperti yang digambarkan diatas? Letak perbedaan antara keduanya adalah pada keikhlasan menjalani kehamilan tersebut. Padahal Rasulullah saw mengingatkan dalam sabda beliau :
“Apabila seorang wanita mengandung janin, beristighfarlah para malaikat dan Allah mencatat tiap hari seribu kebaikan dan menghapus seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan, Allah mencatat pahala seperti orang-orang yang berjihad. Apabila ia melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ibunya melahirkannya. Apabila ia meninggal, tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun. Kelak akan didapati kuburnya sebagai taman dari taman-taman surga dan Allah mengaruniakan pahala seribu haji dan seribu umroh. Dan beristighfarlah seribu malaikat sampai hari kiamat“.
Oleh karena itu, setiap ibu yang mengandung, hendaklah senantiasa mengikhlaskan keadaan dirinya. Karena sesungguhnya balasan dari Allah swt bagi seorang ibu yang mengandung dan dia ikhlas sungguh sangat besar seperti yang disebutkan dua hadits diatas.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN