-->
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 03 April 2017

Kalau Kamu Jodoh Melihat Artikel Ini, Maka Bacalah Sampai Habis dan Bagikan Pada Semua Orang!!

Ada seorang anak muda berprestasi tinggi yang melamar jabatan Manajer di satu perusahaan besar. 

Ia berhasil lolos wawancara tingkat pertama, serta di panggil untuk wawancara langsung dengan direktur utama. 
Ketika melihat CV anak muda tersebut, sang direktur juga menyadari kalau prestasi akademis anak ini sangat baik, ia tak pernah putus sekolah dari SMP sampai mengambil gelar master. 
Wawancara juga dimulai, berikut ini direktur disingkat menjadi 'D' dan anak muda jadi 'A'. 
D : Apa kamu mengambil beasiswa untuk sekolah? 
A : Tidak. 
D : Jadi biaya sekolah dijamin ayahmu? 
A : Ayah saya telah meninggal waktu saya berumur 1 th.. Ibu sayalah yang menanggung semua biaya sekolah serta hidup saya. 
D : Jadi ibumu bekerja di perusahaan apa? 
A : Ibu saya bukan pekerja kantoran, Pak. Ia membantu orang cuci baju.. 
Sekarang ini direktur memohon anak muda untuk menunjukkan telapak tangannya, ternyata tangannya sangat licin serta mulus… 
D : Kamu pernah bantuin ibu kamu cuci baju? 
A : Tidak pernah sama sekali, ibu selalu suruh saya rajin belajar. Selain itu, bila soal cuci baju, ibu jauh lebih cepat dari saya. 
Pada akhirnya sang direktur berpesan, " Saya punya satu permintaan, begitu kamu pulang nanti, cuci ke-2 tangan ibumu. Besok pagi kamu datang lagi bertemu saya. " 
Anak muda ini juga merasa kemungkinan ia di terima sangat besar, ia pun pulang ke rumah dengan semangat. Begitu sampai dirumah ia juga segera mencucikan tangan ibunya. Si ibu pastinya begitu kaget, tapi pada akhirnya ia pasrah serta membiarkan ke-2 tangannya dicuci oleh anak. 
Waktu anak ini mencucikan tangan ibunya, ia juga pelan­ pelan mulai meneteskan air mata. Ia baru sadar, ternyata tangan ibunya sudah sangat kerip`ut serta penuh luka lecet. Hatinya lebih sedih lagi saat melihat tangan ibu bergetar kes4kitan karena lukanya terkena air… 
Sampai kini ia tidak pernah memikirkan, ternyata untuk memperoleh uang dan menyekolahkan anak, ibunya sampai menahan perihnya luka dan berjuang mati­ matian mencucikan baju orang lain. Karena ke-2 tangan ibunya berikut, ia bisa lulus dengan lancar… 
Sesudah anak muda ini usai mencucikan tangan ibunya, ia pun segera mencucikan semua sisa cucian ibu.
Malam itu, ibu serta anaknya mengobrol begitu lama… 
Esok harinya, anak muda ini juga menjumpai sang direktur kembali. 
Direktur lihat ke-2 mata anak muda ini bengkak serta merah, ia pun bertanya, " Apa saya boleh tahu apa saja yang kamu lakukan di rumah kemarin? " 
Anak muda itu juga menjawab, " Setelah mencucikan tangan ibu, saya mencuci seluruh sisa bajunya. " 
" Beritahu saya bagaimana perasaanmu. ", balas Direktur. 
Anak muda itu menjawab : 
Pertama, saya belajar bagaimana berterimakasih serta bersukur. Apabila tidak ada ibu, saya tidak mungkin memiliki hari ini. 
Ke-2, saya harus belajar untuk membantu ibu mengerjakan segala suatu hal, agar saya bisa tahu bagaimana rasanya " sulit ". 
Ketiga, saya telah tahu betapa berharganya menjaga kedekatan hubung4n keluarga. 
Direktur juga membalas, " Saya memang ingin menerima orang yang tahu berterimakasih serta bisa memikirkan orang lain. Saya tidak akan pernah menerima orang yang cuma memikirkan uang menjadi manajer. Ya, kamu di terima. " 
Pada akhirnya anak muda ini juga bekerja dengan giat, ia dapat meng0ntr0l semua pekerjaan pegawainya dengan baik sehingga pendapatan perusahaan tersebut selalu berkembang serta meningkat. 
  
Kisah diatas adalah contoh kehidupan yang sangat baik. Bila seorang anak dari kecil sudah sangat dijaga serta dimanjakan, jadi bisabisa ia cuma fokus pada " dirinya sendiri ". Ia tidak tahu kesulitan 
orangtua, ia cuma tahu " dilayani " serta tidak bisa " melayani ". Lebih celaka lagi waktu ia sudah kerja nanti, ia dapat berpikir semua orang harus mendengarkannya serta tidak dapat memikirkan kesulitan pegawai lain. 
Orang seperti ini mungkin saja dapat berprestasi tinggi di sekolah, namun sesudah terjun ke masyarakat? Dijamin ia tidak akan bisa berhasil, tidak dapat bahagia serta tidak tahu caranya " berjuang ". 
Bila peristiwanya seperti ini, jadi namanya orang-tua sangat mencintai anak? Atau jadi merusak anak? 
Kamu bisa saja membiarkan anakmu tidur di kamar besar, memberinya makan enak, menyediakan semua suatu hal yang dibutuhkan, namun jangan lupa untuk membiarkan anakmu bermain di lapangan bebas. Setelah makan juga, suruhlah anak­ anakmu mencuci piring, hal ini tidak akan 
membuat kamu terlihat kej4m, karena ini yaitu satu diantara cara untuk " menyukai anak ". 
Kamu harus bikin anak­ anak tahu, walau orangtua bisa menghasilkan banyak uang, namun sesudah tua nanti, kondisi tubuh juga akan sama dengan ibu tukang cuci baju diatas. Uang yang banyak tidak 
akan dapat memperpanjang usia serta menjaga kesehatan tubuh. 
Yang paling penting disini yaitu anakmu harus di ajarkan bersukur dan berterimakasih. 
Bila kamu sudah membaca artikel ini sampai selesai, bagikanlah pada semua teman­ teman serta kerabatmu! Biarlah semuanya anak muda, orangtua serta anak­ anak bisa merasakan " kasih sayang yang sesungguhnya ".