UAR BIASA …!!! 5 MAHASISWA UGM BIKIN OBAT LUKA PENDERITA DIABETES DARI LENDIR LELE…{{TOLONG SEBARKAN}}
Pasien diabetes berisiko
meraih amputasi jikalau alami luka dibagian tubuh. Pasalnya, luka
kepada pasien diabetes enteng terinfeksi bakteri Methicillin Resistant
Staphylococus Aerus (MARSA).
Bakteri MARSA dapat
bikin pasien diabetes menjadi susah pulih apabila terserang luka. Aspek
ini juga yg memberikan memberi inspirasi lima mahasiswa UGM bikin salep
bernama SCRIAC-BIOLINGENT utk luka kritis diabetes dari kelenjar lendir
lele.
" Kami menggunakan
lendir lele juga sebagai bahan dasar obat, " papar satu diantara
pencipta obat pasien diabetes, Utami Tri Khasanah, Jumat (5/8).
Selain Utami Tri
Khasanah, penemu obat tersebut di antaranya ialah Joshua Alif Wendy,
Dion Adiriesta Dewanda, Megaria Ardiani pun Raden Mas Ravi Hadyan.
Utami menerangkan
seterusnya, bakteri MARSA yg ada terhadap luka pasien diabetes merupakan
bakteri Pathogen yang tak mempan bersama bermacam tipe antibiotik. Oleh
lantaran itu, dirinya memanfaatkan lendir lele karena mengandung
senyawa protein aktif berbentuk Antimicrobial Peptides (AMPs).
" AMPs memiliki kesibukan bakterisidal yg kuat membunuh bakteri
pathogen terhadap luka pasien diabetes, " tuturnya.
System pengerjaan salep dikerjakan bersama membawa lendir terhadap tubuh
lele berumur 4-6 bulan.
melalui trik dikerik memanfaatkan sendok. Tiap-tiap satu ekor lele
mempunyai lendir yg mampu di ambil berkali-kali juga tidak mengakibatkan
kematian lele.
seterusnya lendir lele itu digabung dgn Poly Ethylen Glycon (PEG) atau bahan
dasar dasar salep. " Tiap-tiap satu ekor lele sanggup menghasilkan satu botol salep ukuran mungil, " lebih Utami.
Utami memberikan, salep
bernama SCRIAC-BIOLINGENT telah dikerjakan eksperimen kepada tikus. Dua
tikus yg telah diinduksi penyakit diabetes semasing di beri salep itu
pun yg lain di beri obat antibiotik umum yg terjual di sekian banyak
toko.
Setelah diuji mencoba
sepanjang 15 hri, tikus yg diolesi salep itu lukanya lebih langsung
kering juga tutup. Sedang yg menggunakan obat antibiotik luka masih
basah.
" Setelah diterapkan
sepanjang 15 hri nyata-nyatanya hasilnya luka infeksi yg memanfaatkan
salep lendir lele lebih serta-merta kering pula tutup pulih. Sedang yg
di beri antibiotik komersial menjadi lukanya menebar, " ujar Utami.
selain itu, salep dgn
bahan paling mutlak lendir lele ini kepada biasanya sanggup digunakan
kepada luka tubuh sudut luar. " Menjadi tidak harus luka terhadap pasien
diabetes saja, tetapi keseluruhannya, " menurutnya.
Biarpun sekian, salep
ini belum dapat diperjualbelikan terhadap beberapa orang umum. Perihal
semacam itu karena salep masih perlu dikerjakan sebahagian sektor
eksperimen lagi.
" Tetap perlu dikerjakan uji praklinis utk bisa difungsikan terhadap manusia,