Namanya
Lia. Beragama Budha. Ia berkisah tentang dirinya yang mencari kebenaran
sebuah agama ketika ia menemukannya yang ia pikir benar, tapi ia
bingung. Apakah harus berpindah agama?
"Saya
tidak bisa meninggalkan kepercayaan dan adat-istiadat saya. Apakah saya
harus mengikuti kepercayaan saya atau harus mengikuti kebenaran agama
tersebut?"
"Saudara
kita seorang Budha, ia bertanya bolehkah dia masuk Islam tapi tetap
mempertahankan kebudayaan sebelumnya. Saya katakan kepada muslim adalah
menyerahkan keinginan hanya kepada Allah. Jadi kita harus mengikuti
keinginan Allah, dalam Alquran disebutkan agama yang diterima adalah
Islam. Ternyata dalam agama Budha, dalam kitab sucinya mereka disebutkan
bahwa ketika seorang bertanya pada orang suci mereka. Jika Anda mati,
siapa yang akan membimbing kami, maka sudah dijawab, nanti akan ada
seorang yang membimbing kalian, dia akan ditunjukkan Sang Penyayang.
Ternyata nama Nabi Muhammad ini diramalkan oleh Budha sendiri. Karena
dalam surat Al-Mukminun bahwa Nabi kita adlaj nabi bagi segala alam.
Terkait
pertanyaan Anda, bolehkah masuk Islam dengan tetap mempraktikkan
kebudayaan Anda, maka ini sama sekali tidak dilarang dalam Islam,
kecuali jika tradisi dan kebudayaan menyelisihi Islam. Misalkan Anda
punya tradisi berbakti kepada orangtua, maka tradisi dibenarkan dalam
Islam tapi bila Anda punya tradisi minum alkohol, jika Anda masuk Islam
maka Anda tidak boleh lagi minum alkohol." kata Zakir.
Dan
semua yang dilarang dalam Alquran, kata Zakir, jika kita menaati maka
itu pasti akan bermanfaat bagi kehidupan kita. "Dan semua yang dilarang
dalam Alquran jika kita menaatinya maka itu pastikan bermanfaat bagi
kehidupan Anda, jadi sepanjang tradisi tidak bertentangan dengan Islam
maka Anda tetap boleh melakukannya."
Gadis cantik itu melepaskan headset yang menempel di telinganya ketika mendengar terjemahan dari penerjemah.
"Saya ingin bertanya apakah Anda tahu ada tradisi Anda yang setahu Anda bertentangan dengan
Ia
pun mengungkapkan sebuah rahasia dari keluarganya. "Agama di keluarga
saya sebenarnya bukan Budha tapi Konghucu. Ibadahnya ke Pekong atau
orang-orang menyebutnya menyembah dewa. Jadi adat keluarga saya
bertentangan dengan muslim.
"Saudariku, apakah Anda berpikir menyembah patung adalah tindakan yang benar?"
"Salah," kata Lia. Ia pun dihadiahi tepuk tangan oleh penonton.
"Saudariku, apakah Anda percaya Tuhan itu satu?"
"Ya," kata Lia. Kembali ia dihadiahi tepuk tangan oleh penonton.
"Masya Allah," kata Zakir.
"Apakah Anda percaya Muhammad adalah utusan Allah?" kata Zakir.
"Saya meyakini, cuma belum dapat memahaminya.
"Apakah Anda percaya Muhammad adalah utusan Allah? Apa yang kamu belum yakin tentang Muhammad?" kata Zakir.
"Saya belum tahu sejarahnya dan belum terlalu mendalami," kata Lia.
"Jika
Anda bisa mendapatkan sejarah Nabi kita Muhammad, insya Allah Anda
belajar sejarah hidupnya. Anda akan memahami perjalanan hidupnya. Ada
satu buku bagus tentang sirah Nabi Muhammad yaitu Arrahiq Al-Makhtum.
Baca buku tersebut dan Anda akan menemukan jawabannya,"
Tak lama setelah itu, Lia menjadi salah satu peserta yang convert dengan Islam. Ia muallaf. [opinibangsa.id / bdn]
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke orang terdekatmu. Bagikan informasi bermanfaat juga termasuk amal ho.... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya