Kehidupan ini hanya sementara,
tapi kebanyakan orang lalai dengan dunia. Sebenarnya kita semua telah
menyadari bahwa suatu saat liang lahat menjadi rumah abadi. Oleh karena
itu semua orang mempunyai cita-cita ingin meninggal dalam keadaan tenang
atau dalam islam dikenal dengan khusnul khotimah.
Beberapa tanda seorang mati dalam keadaan khusnul khotimah diantaranya
meninggal bukan ditempat maksiat dan dengan tenang. Kisah meninggalnya
gadis bernama Malak ini mungkin mudah-mudahan pelajaran bagi kita
tentang arti kehidupan sesungguhnya dan akhir yang bahagia.
Ia terlahir ditengah keluarga kaya, ayahnya muslim sedang sang ibu
beragama Nasrani. Ditengah orang tua yang kaya ternyata tidak semuanya
bisa Malak dapatkan, termasuk kasih sayang dan pendidikan agama.
Kehidupannya pun glamor dan boros, Malak telah terbiasa menyewa villa
saat libur sekolah sejak SMA.
Kafan Gadis Penghafal Quran Ini Beraroma Harum
Tak jarang Malak bercampur dengan teman laki-lakinya, bahkan tidur dalam
satu kamar bersama dengan yang lain. Meskipun begitu, Malak tidak
pernah berbuat tidak senonoh dengan teman laki-lakinya. Suatu hari
ketika liburan, Malak mengunjungi rumah salah satu temannya. Saat Malak
berbincang dengan teman-temannya, tiba-tiba seorang wanita mengajak
teman lelakinya ke kamar.
Alangkah terkejutnya Malak saat melihat teman wanitanya berdua dengan
cowok di kamar sedang melakukan tindakan memalukan. Malak marah seketika
dan menampar wajah teman wanitanya, lalu ia berlari dan pulang. Untuk
pertama kalinya Malak merasa tersesat tanpa arah.
Titik Balik Kehidupan
Dari kejadian itu, Malak menjadi sering menyendiri dan merenung.
Perubahannya bahkan terlalu ekstrim untuk seorang dengan kehidupan serba
cukup. Ia tak lagi menyukai musik, pakaian yang serba terbuka bahkan
rumah mewah tempat ia tinggal.
Kumandang adzan yang tak pernah
ia dengar, tetiba hari-hari setelahnya seolah suaranya mengusik jiwa.
Sejak itu, ia memutuskan untuk sholat. Di rumah mewah itu, satu-satunya
perlengkapan ibadah yang ada merupakan
peninggalan neneknya. Mukena dan sajadah milik mendiang nenek ia gunakan untuk sholat.
Dalam sholatnya, ia menyesali perbuatan yang selama ini dijalani. Air
matanya menganak sungai saat sujud, ia menangis tersedu-sedu. Satu jam
berdoa, ia pertama kalinya mengaku merasakan ketenangan batin. Saat
pikiran jernih, Malak teringat akan pamannya yang alim. Ia pun
Dari pamannya, Malak belajar agama Islam dengan kasih sayang, mulai dari
cara wudhu yang benar hingga ilmu agama lainnya. Beberapa hari di rumah
paman sekaligus guru agamanya, Malak tiba-tiba menguatkan tekad untuk
belajar lebih dalam.
“Paman, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghafal Alquran?” tanyanya.
“Insya Allah lima tahun,” jawab sang paman.
Dalam pikirannya, Malak khawatir tidak bisa menyelesaikan hafalan Quran
sebab usianya belum tentu mencapai lima tahun ke depan. Namun, dengan
semangat belajar yang tinggi, sejak hari itu ia mulai menghafal Alquran
dengan bantuan sang paman.
Beberapa waktu berselang, ketika Malak sedang menghafal Alquran, ayahnya
datang dengan marah-marah meminta Malak pulag. Tapi Malak tidak mau
karena ingin melanjutkan hafalan Alqurannya. Setelah perdebatan alot,
akhirnya Malak diizinkan tinggal di rumah sang kakek.
Subhanallah, tak lama kemudian Malak telah menghafal 30 juz Alquran.
Belum mencapai target lima tahun, ia sudah menjadi hafidzah. Bahkan
dalam waktu yang sangat singkat, hanya tiga bulan. Cita-cita yang selalu
ia dengungkan dalam doa sekarang terkabul.
Kafan Gadis Penghafal Quran Ini Beraroma Harum
Meninggal Sembari Pegang Mushaf
Pasca bisa menghafal 30 juz dalam waktu tiga bulan, Malak mengadakan
acara syukuran. Seluruh keluarga dan kerabat diundangnya. Semua telah
berkumpul, acara hampir dimulai tapi Malak tak kunjung terlihat juga.
Seorang wanita yang merupakan kerabat Malak sebelumnya melihat Malak
tengah sholat di kamar.
Terlalu lama menunggu, keluarga menjemput Malak di kamarnya. Dan
alangkah terkejutnya mereka saat melihat Malak, sang hafidzah terbaring
tanpa gerakan sedikitpun sembari memegang mushaf Alquran. Setelah
diperiksa, Malak sudah tidak bernyawa lagi. Innalillahi wa inna ilaihi
raji’un.
Semua orang shock, terutama sang ayah. Tapi itulah yang terjadi, Malak
telah pergi selamanyaa meninggalkan dunia dan gegap gempitanya. Acara
syukuran menjadi tanggisan dari para keluarga dan kerabat dekat. Malak,
meninggal dunia dalam keadaan baik.
Seketika itu, jenazah Malak langsung diurus, mulai dari memandikannya.
Saat hendak dikafani, sebuah keajaiban terjadi, kafan yang telah
disiapkan tiba-tiba hilang. Karena tidak kunjung ditemukan, keluarga
akhirnya menggunakan kain hijau yang terikat di sebuah tiang rumah
sebagai kain kafan. Anehnya, kafan gadis penghafal Quran ini beraroma
harum. Kain itu berbau wangi terus menerus setelah dipakai untuk
mengkafani jenazah Malak.